ASPEK ASPEK DALAM KKN

You are currently viewing ASPEK ASPEK DALAM KKN

Ada beberapa aspek KKN yang bernilai fundamental dan berwawasan filosofis yang tidak terpisahkan satu dengan lainnya

1. Keterpaduan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan dharma Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian serta Pengabdian Kepada Masyarakat dalam satu kegiatan

  • KKN sebagai program tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari tujuan dan isi pendidikan tinggi lainnya.
  • Berfungsi sebagai perekat dan perangkum semua isi kurikulum, sekaligus pelengkap isi kurikulum yang telah ada.
  • Merupakan pengalaman belajar yang menghubungkan konsepkonsep akademis dengan realita kehidupan dalam masyarakat.
  • Pengetahuan teori mahasiswa dapat diperkaya melalui pengalaman praktis di laboratoriumalam nyata yang begitu luas

Akhirnya akan mematangkan kepribadian mahasiswa, menumbuhkan rasa percaya diri sebagai calon penerus bangsa yang handal bagi pembangunan. Dalam kaitannya dengan penelitian, mahasiswa di dalam KKN diajak untuk mengamati, menelaah, menganalisis, menarik kesimpulan dari data kondisi dan situasi wilayah kerja yang dikumpulkannya, kemudian merumuskan permasalahan yang dihadapi, lalu mengambil keputusan untuk penanggulangannya dari berbagai alternatif yang ada, sesuai dengan kondisi wilayah kerja dan kemampuannya. Sebagai pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa dapat mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang dikuasainya, melembaga dan langsung kepada masyarakat yang akan menikmati manfaat IPTEKS tersebut.


2. Pendekatan Interdisipliner dan Komprehensif

KKN merupakan pengamalan ilmu yang menuntun mahasiswa kepada pola berfikir interdisiplin dan komprehensif. Usaha berbagai masalah nyata timbul dalam pembangunan masyarakat dengan pendekatan interdisipliner, merupakan pengalaman belajar baru. KKN bertolak dari permasalahan nyata dari masyarakat, yang didekati dengan menggunakan segala ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang sudah, sedang dan akan dipelajari.


3. Lintas Sektoral

Keterpaduan dalam melaksanakan proses pembangunan di Indonesia oleh beragam sektor yang ada merupakan prinsip yang penting. Hal ini terkait dengan kompleksnya permasalahan serta upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya dengan ragam budaya dan aspirasi yang dianutnya. Melalui KKN pola berfikir sektoral ditinggalkan oleh mahasiswa. Hal ini dilandasi oleh kenyataan bahwa hampir setiap masalah dalam kehidupan masyarakat selalu mempunyai kaitan yang satu dengan yang lain.


4. Dimensi Luas dan Kepragmatisan

Modal KKN bukan hanya ilmu yang dipelajarinya secara formal di perguruan tinggi, tetapi juga segala pengetahuan, pengalaman dan intelegensia yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa. Dengan kata lain, semua yang dikerjakan mahasiswa melalui KKN harus berdimensi luas, namun relevan dengan upaya memajukan masyarakat dan secara nyata berguna bagi masyarakat.
Selama KKN pikiran dan perhatian mahasiswa tidak hanya terpaku pada pembuatan laporan ilmiah pada bidang ilmu yang bersangkutan saja, namun mereka harus terpadu pada peningkatan komitmennya kepada masyarakat di lokasi KKN. Mahasiswa menyusun program kerja secara pragmatis atas dasar masalah dan kendala dalam pelaksanaan pembangunan yang dihadapinya.


5. Keterlibatan Masyarakat secara aktif

Di dalam melaksanakan KKN harus terjalin kerjasama yang baik serta keterlibatan yang aktif di antara mahasiswa dan masyarakat sejak proses pengumpulan data dan informasi, analisis situasi, idetifikasi dan perumusan masalah, memilih pemecahan masalah, perumusan program dan rencana kerja, serta pelaksanaan dan evaluasi hasilnya. Aspek keterlibatan masyarakat secara aktif sangat diperlukan karena kegiatan KKN adalah membantu masyarakat dalam memecahkan masalah pembangunan agar selanjutnya masyarakat mampu memecahkan masalah-masalah tersebut secara mandiri.

Leave a Reply